Rabu, 08 November 2017

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi Perusahaan - Starbucks Coffee Company adalah jaringan kedai kopi terbesar di dunia. Kepemimpinan industri perusahaan sebagian dikaitkan dengan kelayakan struktur organisasinya. Struktur organisasi perusahaan mempengaruhi manajemen dan kepemimpinan, komunikasi, perubahan, dan variabel lain yang penting bagi kesuksesan bisnis. Starbucks telah berevolusi untuk memiliki struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis saat ini. Struktur organisasi ini unik untuk Starbucks, walaupun dapat dicirikan berdasarkan tipologi struktur organisasi yang konvensional. Starbucks berhasil karena struktur organisasinya tumbuh dengan bisnis, memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan proses dan kualitas barang dan jasanya.


 
Struktur organisasi Starbucks Coffee berkembang untuk melayani kebutuhan bisnis. Struktur ini mendukung tujuan perusahaan dalam ekspansi dan diversifikasi global.

Fitur Struktur Organisasi Starbucks Coffee

Starbucks memiliki struktur organisasi matriks, yang merupakan campuran hibrida dari berbagai fitur dari tipe dasar struktur organisasi. Berikut adalah fitur utama dari struktur organisasi Starbucks Coffee:

Struktur fungsional
Divisi geografis
Divisi berbasis produk
Tim

 
Struktur fungsional. Fitur struktur fungsional dari struktur organisasi Starbucks Coffee mengacu pada pengelompokan berdasarkan fungsi bisnis. Misalnya, perusahaan memiliki departemen SDM, departemen keuangan dan departemen pemasaran. Departemen ini paling menonjol di tingkat atas struktur organisasi Starbucks Coffee, seperti di kantor pusat perusahaan. Fitur ini berkaitan dengan hirarki dalam struktur organisasi Starbucks. Misalnya, departemen HR perusahaan menerapkan kebijakan yang berlaku untuk semua kafe Starbucks. Fitur struktur fungsional dari struktur organisasi perusahaan memfasilitasi pemantauan dan pengendalian top-down, dengan CEO di atas.

Divisi Geografis Struktur organisasi Starbucks Coffee juga melibatkan divisi geografis. Saat ini, perusahaan memiliki tiga divisi regional untuk pasar global: (a) China dan Asia-Pasifik, (b) Benua Amerika, dan (c) Eropa, Timur Tengah, Rusia dan Afrika. Juga, di pasar A.S., struktur organisasi Starbucks Coffee melibatkan divisi geografis lebih jauh: (a) Barat, (b) Northwest, (c) Tenggara, dan (d) Northeast. Setiap divisi geografis memiliki seorang wakil presiden senior. Dengan cara ini, setiap manajer Starbucks melapor kepada dua atasan: kepala geografis (misalnya Presiden Operasi A.S.) dan kepala fungsional (misalnya Corporate HR Manager). Fitur struktur organisasi Starbucks Coffee ini mendukung dukungan manajerial yang lebih dekat untuk kebutuhan geografis. Setiap kepala divisi diberi tingkat fleksibilitas yang tinggi dalam menyesuaikan strategi dan kebijakan agar sesuai dengan kondisi pasar yang spesifik.

Divisi Berbasis Produk. Starbucks juga menggunakan divisi berbasis produk dalam struktur organisasinya. Pembagian ini membahas lini produk. Misalnya, Starbucks memiliki divisi untuk kopi dan produk terkait, divisi lain untuk makanan panggang, dan divisi lain untuk barang dagangan seperti mug. Fitur struktur organisasi perusahaan ini memungkinkan fokus pada lini produk tertentu. Dengan cara ini, Starbucks secara efektif mengembangkan dan berinovasi produknya dengan dukungan dari struktur organisasinya.

Tim Tim digunakan di berbagai bagian struktur organisasi Starbucks Coffee. Namun, tim paling menonjol di tingkat organisasi terendah, terutama kafe Starbucks. Di setiap kafe, perusahaan memiliki tim yang diatur untuk mengantarkan barang dan layanan kepada pelanggan. Fitur dari struktur organisasi Starbucks Coffee ini memungkinkan perusahaan memberikan layanan yang efektif dan efisien kepada konsumen.

Catatan tentang Struktur Organisasi Starbucks Coffee

Starbucks telah mereformasi struktur organisasinya dari waktu ke waktu. Pada tahun 2007, perusahaan berkembang dengan pesat, sehingga mengalihkan fokus dari pelanggan ke arah ekspansi global strategis. Namun, Starbucks mengalami penurunan penjualan yang signifikan di tahun 2007. Penurunan ini diperparah karena kurangnya fokus pada pengalaman pelanggan. Ketika Howard Schultz kembali menduduki posisi CEO di tahun 2008, dia mengubah struktur organisasi Starbucks Coffee untuk membawa kembali fokus pada pengalaman pelanggan. Divisi regional baru diciptakan, dan tim di kafe Starbucks mendapat pelatihan yang lebih baik. Dengan demikian, struktur organisasi Starbucks saat ini adalah hasil dari reformasi ini untuk memperbaiki pengalaman pelanggan dan kinerja keuangan perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar